Rabu, 08 Januari 2014

media pembelajaran fisika (3D)

MODEL HIDRAM


A.    Fungsi Alat
Model hidram merupakan salah satu alat yang dapat menunjukan bahwa air dapat mengalir dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi apabila diberi energi dan usaha
B.     Prinsip Kerja Alat

Selang mendatar
 
 








Perhatikan gambar di atas.
      Apabila bejana 1 ( botol plastic ) kita isi dengan air, maka air akan mengisi selang mendatar dan selang tegak pada keadaan ini, jika kita pijit botol pemijit secara serentak maka air akan naik keluar mulut dari mulut ujung sedotan tegak. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
      Pada saat botol pemijit di pijit secara serentak , air akan keluar dari botol pemijit akan diteruskan melalui selang tegak dan selang mendatar sama besar. Air pada selang mendatar di teruskan ke bejana karena volume bejana satu lebih besar dibandingkan volume selang tegak, maka perubahan tinggi air dalam bejana satu sangat kecil, sedangkan perubahan tinggi air pada selang tegak sangat besar. Selanjutnya apabila air yang naik pada selang tegak ini kita tampung dengan bejana 2 yang diletakkan diatas bejana 1, maka air akan mengalir ke bejana 2 ini. Dengan demikian air bejana berpindah dari tempat yang lebih rendah ( bejana 1) ketempat yang lebih tinggi. Naiknya air dikarenakan adanya usaha yang diberikan dengan pemijatan pada botol pemijat.
C.     ALAT dan BAHAN
Alat dan bahan pokok yang diperlukan dalam perancangan Model Hidram ini yaitu :
1.      Botol plastic besar ( botol aqua) ukuran 1,5 liter 2 buah
2.      Selang plastic transparan, ukuran diameter 0,6 cm, panjang 1 meter 2 buah
3.      karet penutup botol/ dibuat dari karet sandal jepit ( diameternya disesuaikan dengan lubang botol )
4.      Lem Aibon secukupnya
5.      Kawat  pengikat/ kawat botol, panjang kira-kira 30 cm
6.      Paku panjang 2,5 cm/ paku tripleks



7.      Multriplek/papan kayu ukuran :
-          panjang 25 cm, lebar 15 cm, tebal 1 cm ( 1 buah )
-          Panjang 25 cm, lebar 6 cm, tebal 1 cm   ( 1 buah )
-          Panjang 40 cm, lebar 20 cm, tebal 1 cm ( 1 buah )
8.      Bot.ol bekas suka ukuran 200 cc
D.    Bentuk wujud dan bagian – bagian Alat
Bentuk wujud model hidram yang akan dirancang, diperkirakan seperti gambar
 











Gambar 1.2


E.     Langkah-langkah perencanaan Alat
Adapun langkah – langkah perancangan alat dalam pembuatan model hidram adalah :
    1. Siapkan botol aqua ukuran 1,5 liter 1 buah potong bagian dasar botol aqua tersebut
    2. Buatlah tutup botol berlubang di tengah dengan diameter penutup botol sedikit lebih besar dari pada mulut botolnya dan diameter lubang tengah tuutp botol sedikit lebih kecil dibandingkan diameter selang yang digunakan
    3. Masukkan selang pada lubang tengah penutup botol, dan kuatkan dengan pelekat/lem, kemudian pasangkan pada lubang botol
    4. Lubangi bagian selang mendatar, sambungkan selang tegak pada lubang tadi, pada ujung selang mendatar ini dipasang botol pemijit
    5. Siapkan papan kayu atau multripleks dan potong sesuai ukuran
    6. Susun dan pasangkan semua bagian alat yang telah dibuat seperti pada gambar 1.2
F.      Penggunaan Alat dalam proses Belajar mengajar
1. Dasar KBM
Sebagai dasar dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model hidram adalah



Materi Fisika Kelas XI SMA Semester 1
Kompetensi dasar    : Membedakan konsep energi, usaha dan daya serta mampu mencari hubungan antara usaha dan perubahan energi kinetic
Materi              : Energi dan Usaha

      2. Uji coba Alat
Periksalah bagian sambungan selang mendatar dengan selang tegak dan sambungkan antara selang mendatar dengan botol pemijit, selanjutnya isilah botol 1 dengan air sambil memperhatikan aliran air pada selang, jika tidak ada yang kebocoran, permukaan air pada selang tegak sama tingginya dengan permukaan air yang ada di botol berarti ala sudah baik, Periksalah sekali lagi keseluruhan dudukan selang dan bejana, apakah cukup stabil ( tidak goyang ) jika tidak stabil hendaknya diperbaiki sampai benar – benar kuat
           


Selasa, 07 Januari 2014

hakekat mipa

PEMBAHASAN HAKEKAT MIPA

1.1  Hakekat Matematika
Adapun depenisi matematika menurut beberapa ahli :
·         Russefendi (1988 : 2)
Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi –definisi , aksioma-aksioma, dan dalil-dalil dimana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut  ilmu deduktif.
·         James dan James (1976)
Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Matematika terbagi dalam tiga bagian besar yaitu aljabar, analisis dan geometri. Tetapi ada pendapat yang mengatakan bahwa matematika terbagi menjadi empat bagian yaitu aritmatika, aljabar, geometris dan analisis dengan aritmatika mencakup teori  bilangan statistika.
·         Johnson dan Rising dalam Russefendi (1972)
Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa symbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi. Matematika adalah pengetahuan sruktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada keterututan dan keharmonisannya.
·         Reys – dkk (1984)
Matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.
·         Kline (1973)
Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
2.1 Hakekat IPA
      Adapun definisi  IPA menurut beberapa ahli :
·         James B. Conant
Mendeskripsikan IPA sebagai rangkaian konsep dan pola konseptual yang saling berkaitan yang dihasilkan dari ekperimen dan observasi. Hasil-hasil eksperimen dan observasi yang diperoleh sebelumnya menjadi bekal bagi eksperimen dan observasi selanjutnya, sehingga memungkinkan ilmu pengetahuan tersebut untuk terus berkembang.
·         Carin & Sound (1989)
Mengatakan bahwa definisi IPA adalah suatu sistem untuk memahami alam semesta melalui observasi dan eksperimen yang terkontrol.
·         Abruscato (1996)
Dalam bukunya yang berjudul “ teaching children science “ mendefinisikan tentang IPA sebagai pengetahuan yang diperoleh lewat serangkaian proses yang sistematik guna mengungkap segala sesuatu yang berkaitan dengan alam semesta
·         The harper encyclopedia of science
Mendefinisikan IPA sebagai suatu pengetahuan dan pendapat yang tersususn dan didukung secara sistematik oleh bukti-bukti yang dapat diamati .



1.3  Nilai-nilai yang terkandung dalam IPA
A.    Nilai-nilai sosial dari ipa
1.      Nilai etik dan estetika dari IPA
Ilmu pengetahuan alammempunyai nilai-nilai etik dan astetika yang tinggi. Nilai-nilai itu terutama terletak pada sistem yang menetapkan “kebenaran yang objektif” pada tempat yang paling utama. Adapun proses IPA  itu sendiri dapat dianggap sebagai suatu latihan mencari, meresapkan dan menghayati nilai-nilai luhur.
2.      Nilai moral atau humaniora dari IPA
Nilai-nilai moral atau humaniora dari IPA nampaknya mepunyai dua muka yang berlawanan arah. Muka yang menuju cita-cita kemanusiaan yang luhur sedangkan muka lain menuju kepada tindakan immoral yang tidak saja dapat melenyapkan nilai-nilai luhur namun dapat melenyapkan eksitensi manusia itu sendiri
3.      Nilai ekonomi dari IPA
Seorang dari IPA, mungkin ia telah bertahun-tahun melakukan suatu penelitian. Katakanla ia menemukan suatu kaidah dari suatu fenomena tertentu. Memang tidak dapat dikatakan dengan tegas karena nilai ekonominya tidak langsung. Ini baru menjadi kenyataan bila temuan itu dapat digunakan untuk memproduksi sesuatu yg bermamfaat bagi masyarakat. Lain dari pada itu, bagi sang penemu, keberhasilannya itu dapat meningkatkan harga diri atau kepercayaan masyarakan terhadap dirinya. Ini berarti temuannya itu dapat memberi nilai tambah bagi dirinya.


B.     Nilai-nilai psikologis atau paedagogis IPA
1.      Sikap mencintai kebenaran
IPA selalu mendambakan kebenaran yaitu kesesuaian pikiran dan kekayaan. Oleh karena itu mereka yang selalu terlibat dalam proses IPA diharapkan mendapatkan imbas atau dampak positif berupa sikap ilmiah yang demikian itu.
2.      Sikap tidak purbasangka
Kita boleh saja megadakan dugaan yang masuk akal (hipotetis) asal dugaan itu diuji kebenarannya sesuai dengan kenyataannya atau tidak, baru menetapkan kesimpulan. Dalam kehidupan sehari-hari sikap purbasangka sangat sering menimbulkan bencana pertengkaran dan hidup ini menjadi tidak tenang dan tidak bahagia.
3.      Bersikap tidak putus asa
Orang –orang yang berkecimpunga dalam IPA, mereka menggali atau mencari kebenaran. Mereka akan bahagia bila mendapatkan kebenaran yang mereka yakini itu. Apalagi bila kebenaran itu juga dapat membuat orang lain sejahtera dan bahagia dalam hidupnya. Pleh karena itu mereka tidak pernah putus asa dan selalu berusaha untuk mencari kebenaran itu walaupun seringkali tidak memperoleh apa-apa.
4.      Sikap teliti dan hati-hati
Seorang ilmuan IPA memiliki sifat teliti dalam menemukan sesuatu serta hati-hati dalam mengambil kesimpulan ataupun dalam mengeluarkan pendapatnya.
5.      Sikap optimis
Ilmuan IPA selalu optimis, karena mereka sudah terbiasa dengan suatu eksperimentasi yang tak selalu menghasilkan sesuatu yang mereka harapkan, namun bila berhasil, temuannya itu akan memberikan imbalan kebahagiaan yang tak ternilai dengan uang. Oleh karena itu ilmuan IPA berpendirian bahwa segala sesuatu itu tidak ada yang tidak mungkin bila dikerjakan.
         

C.     Nilai-nilai Guna
1.      Nilai praktis
Penerapan dari penemuan-penemuan IPA telah melahirkan teknologi yang secara langsung dapat dimamfaatkan oleh masyarakat. Sebaliknya teknologi telah membantu mengembangkan penemuan-penemuan baru yang secara tidak langsung juga bermanfaat bagi kehidupan. Oleh karena itu, IPA telah membuka jalan ke arah penemuan-penemuan yang secara langsung dan tidak langsung dapat bermanfaat. Dengan demikian IPA mempunyai nilai praktis yaitu sesuatu yang bermanfaat dan berharga dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh:
Penemuan listrik oleh faraday telah diterapkan dalam teknologi hingga melahirkan berbagai alat listrik yang bermamfaat bagi kehidupan masyarakat sehari-hari.
2.      Nilai intelektual
Metode ilmiah yag digunakan dalam IPA banyak dimamfaatkan manusia untuk memecahkan masalah. Tidak saja masalah-masalah ilmiah tetapi juga masalah-masalah sosial, ekonomi dan lain-lain. Metode ilmiah ini telah melatih keterampilan dan ketekunan, serta melatih pengambilan keputusan-keputusan dengan pertimbangan yang rasionl bagi penggunaannya. Kecuali itu agar pemecahan masalah berhasil dengan baik, maka metodeilmiah menuntut sifat ilmiah bagi penggunanya. Keberhasilan memecahkan masalah-masalah ini akan memberikan kepuasan intelektual. Dengan demikian yang dimaksud dengan nilai intelektual adalah sesuatu yang memberikan kepuasan seseorang karena telah mampu menyelesaikan atau memecahkan masalah.
3.      Nilai-nilai sosial, ekonomi, politik
IPA mempunyai nilai-nilai sosial, ekonomi, politik berarti kemajuan IPA dan teknologi suatu negara, menyebabkan negara tersebut memperoleh kedudukan yang kuat dalam percatura sosial, ekonomi, politik internasional.
Prestasi-prestasi tinggi yang dapat dicapai oleh suatu negara dalam bidang IPA dan teknologi memberikan rasa bangga akan bangsanya, rasa bangga akan kemampuan atau potensi nasional dan rasa bangga terhadap bangsanya adalah nilai-nilai sosial, ekonomi, politik.
Contoh:
Negara-negara yang telah maju, misalnya amerika,mereka sadar dan bangga terhadap kemampuan atau potensi bangsanya dalam bidang politik. Politik IPA dan teknologi dapat membuka jalan ke arah industrialisasi dan mekanisasi pertanian yang dapat meningkatkan ekonomi dan neraca perdagangan suatu negara. Sekalipun memiliki kemampuan IPA dan teknologi tinggi, tidak dapat mengggali sumber daya alam negaranya kepada bangsa lain yang hanya memikirkan keuntungan sebanyak-banyaknya, tanpa memperhatikan alamnya. Dalam hal ini maka IPA dan teknologi memiliki nilai sosial ekonomi
4.      Nilai keagamaan dari IPA
Banyak orang berprasangka, dengan mempelajari IPA dan teknologi secara mendalam akan mengurangi kepercayaan manusia kepada tuhan. Prasangka tersebut didasarkan pada alasan bahwa IPA hanya mempelajari benda gejala-gejala kebendaan. Prasangka ini tidak benar makin mendalam akan orang mempelajari IPA, makin sadarla orang ituakan adanya kebenaran-kebenaran hukum alam, sadar akan adanya suatu ketertiban didalam alam raya ini dengan maha pengaturnya. Walau bagai manaapun manusia telah berusaha untuk membaca mempelajari dan menterjemahkan alam, manusia makin sadar akan keterbatasan ilmunya. Karena dengan keterbatasan ilmunya manusia belum dan tidak pernah mengetahui asal mula dan akhir dari alam raya dengan pasti.
Contoh:

Denga menggunakan mikrosko, manusia mampu mempelajari kehidupan mikroorganisme, keindahan dengan protoplasma, serta kerumitan teteraturan reaksi-reaksi di dalamnya, semua pengamat ini akan mempertebal kesadaran kita tentang kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.